Kripto Indonesia

Apakah Uang di Rekening Bank Benar-benar Milik Anda? Strategi Split Asset Jadi Solusi

03 August 2025 15:37

Apakah Uang di Rekening Bank Benar-benar Milik Anda? Strategi Split Asset Jadi Solusi

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan berita bahwa PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) memblokir sejumlah rekening masyarakat. Pemblokiran ini dilakukan terhadap rekening yang dianggap "tidak aktif", mencurigakan, atau terindikasi terkait aktivitas ilegal.

Lalu muncul pertanyaan penting: apakah uang yang Anda simpan di bank benar-benar milik Anda?
Secara hukum, ya. Namun secara praktis, akses terhadap uang itu bisa dibatasi kapan saja oleh pihak ketiga, termasuk bank dan otoritas negara. Inilah mengapa penting untuk mulai memahami strategi perlindungan aset—salah satunya adalah split asset.

Ketika Rekening Anda Diblokir

Ketika rekening Anda diblokir, Anda tetap secara hukum pemilik dana tersebut, tetapi tidak bisa mengaksesnya untuk sementara. Artinya, Anda tidak bisa mentransfer, menarik tunai, atau bahkan menggunakan untuk transaksi biasa.

Pemblokiran bisa terjadi karena:

  • Rekening dianggap tidak aktif (dormant)

  • Terindikasi menerima dana dari sumber mencurigakan

  • Terhubung ke aktivitas yang melanggar hukum (misalnya judi online)

PPATK tidak langsung memblokir rekening, namun mereka memberikan perintah atau rekomendasi ke bank, dan bank-lah yang melakukan tindakan pemblokiran.

Apakah Kripto Bisa Mencegah Hal Ini?

Jawabannya: ya, sebagian besar.

Cryptocurrency bekerja di atas sistem desentralisasi dan tidak tunduk pada satu otoritas. Jika Anda menyimpan aset digital seperti Bitcoin atau USDT di non-custodial wallet, maka tidak ada lembaga atau negara yang bisa membekukan dana Anda—selama Anda menguasai private key.

Namun, jika Anda menyimpan kripto di exchange (misalnya Binance, Indodax), maka aset tetap bisa dibekukan jika diminta oleh regulator karena exchange tunduk pada hukum setempat. Oleh karena itu, penting membedakan antara:

  • Custodial wallet (exchange): bisa diblokir

  • Non-custodial wallet (pribadi): tidak bisa diblokir

Kripto bukan hanya alat investasi—tapi juga alat proteksi dan kemandirian finansial.

Strategi Split Asset: Lindungi Diri Anda

Untuk menghindari ketergantungan penuh pada sistem keuangan formal, strategi split asset bisa menjadi solusi cerdas. Strategi ini bertujuan membagi kekayaan Anda ke dalam berbagai jenis aset yang tersebar di berbagai sistem.

Contoh Distribusi Split Asset

Jenis Aset Persentase Fungsi
Rekening bank lokal 30% Transaksi harian, kebutuhan operasional
Crypto non-custodial 30% Aset pribadi yang tidak bisa dibekukan
Crypto di exchange 10% Trading, transaksi cepat
Emas fisik/digital 10% Pelindung nilai jangka panjang
Aset luar negeri (USD) 10% Proteksi terhadap fluktuasi rupiah
Saham / Reksadana 10% Pertumbuhan nilai aset

Penjelasan Detail:

  • Rekening bank lokal (30%)
    Tetap penting untuk kebutuhan rutin. Namun jangan dijadikan satu-satunya tempat penyimpanan.

  • Crypto non-custodial (30%)
    Simpan di wallet pribadi seperti MetaMask, Trust Wallet, atau Ledger. Hanya Anda yang punya akses penuh.

  • Crypto di exchange (10%)
    Digunakan untuk keperluan jual beli atau likuiditas cepat. Jangan simpan terlalu banyak.

  • Emas fisik atau digital (10%)
    Cocok sebagai lindung nilai. Bisa dibeli via Pegadaian Digital, Antam, atau platform lain.

  • Aset luar negeri (10%)
    Gunakan akun Wise, Revolut, atau stablecoin berbasis USD untuk lindungi dari pelemahan rupiah.

  • Saham / Reksadana (10%)
    Investasi jangka menengah dan panjang. Gunakan platform terpercaya seperti Bibit, Ajaib, atau IPOT.

Prinsip Penting Strategi Ini

  • Not your keys, not your coins. Jika tidak pegang private key, berarti bukan sepenuhnya milik Anda.

  • Diversifikasi itu perlindungan. Jangan semua ditaruh di satu sistem.

  • Likuiditas tetap penting. Selalu miliki aset yang bisa dicairkan cepat.

  • Waspadai perubahan regulasi. Jangan bergantung penuh pada sistem yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Pemblokiran rekening oleh PPATK menunjukkan bahwa uang di rekening bank bisa saja dibekukan kapan saja. Oleh karena itu, Anda perlu bertanya ulang: apakah benar uang di bank sepenuhnya milik Anda jika Anda bisa kehilangan aksesnya begitu saja?

Melalui strategi split asset, Anda bisa:

  • Menjaga akses ke kekayaan Anda

  • Mengurangi risiko regulasi dan pemblokiran

  • Menyeimbangkan aset antara sistem tradisional dan sistem baru (kripto)

Mulailah dari sekarang, sebelum terlambat.





Apakah Benar El Salvador Tidak Lagi Membeli Bitcoin? Ini Penjelasan Lengkapnya

Apakah Benar El Salvador Tidak Lagi Membeli Bitcoin? Ini Penjelasan Lengkapnya

20 July 2025 17:19

Sejak El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengakui …

Apakah XRP Termasuk Centralized Crypto?

Apakah XRP Termasuk Centralized Crypto?

16 July 2025 05:36

XRP adalah salah satu aset kripto yang cukup populer di dunia, t…

Bitcoin Mengajarkan Kita Cara Mencetak Energi Digital. Kaspa Menunjukkan Cara Memanfaatkannya Tanpa Terbuang.

Bitcoin Mengajarkan Kita Cara Mencetak Energi Digital. Kaspa Menunjukkan Cara Memanfaatkannya Tanpa Terbuang.

19 July 2025 06:12

Di awal kemunculannya, Bitcoin bukan hanya menciptakan gelombang…

Kasway: Solusi Pembayaran Kaspa oleh Donny K. Pratama untuk Dunia Web3

Kasway: Solusi Pembayaran Kaspa oleh Donny K. Pratama untuk Dunia Web3

20 July 2025 15:52

Dalam dunia blockchain, adopsi pengguna baru selalu menjadi tant…