03 August 2025 07:34
Presiden Donald Trump kembali menggemparkan dunia dengan tindakannya yang tak terduga. Pada 1 Agustus 2025, Trump secara mendadak memecat Erika McEntarfer, Komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS (Bureau of Labor Statistics/BLS), hanya beberapa jam setelah rilis data pekerjaan yang dianggap mengecewakan.
Data tersebut menunjukkan penambahan hanya 73.000 pekerjaan baru di bulan Juli, jauh lebih rendah dari ekspektasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, revisi dua bulan sebelumnya menunjukkan penurunan akumulatif sebanyak 258.000 pekerjaan. Alih-alih menanggapi data ini dengan evaluasi ekonomi, Trump langsung merespons dengan langkah ekstrem: memecat orang yang bertanggung jawab atas penyajian angka tersebut.
Trump mengklaim bahwa data yang disampaikan oleh BLS telah “direkayasa” untuk merusak citranya menjelang Pemilu. Ia menuduh McEntarfer, yang diangkat di masa pemerintahan Biden, sebagai aktor politik yang menyelundupkan bias ke dalam data resmi negara.
Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah: di mana buktinya? Hingga saat ini, tidak ada satu pun bukti konkret yang menunjukkan adanya manipulasi atau kesalahan dalam proses perhitungan BLS, yang terkenal ketat dan transparan. Bahkan banyak ekonom menyatakan bahwa revisi data pekerjaan adalah hal yang wajar dan menjadi bagian dari metode statistik yang akurat.
Pemecatan ini bukan hanya soal angka. Ini soal integritas institusi. Para analis memperingatkan bahwa langkah Trump bisa merusak kepercayaan terhadap seluruh sistem statistik ekonomi Amerika Serikat. Jika presiden bisa memecat pejabat statistik hanya karena data tak sesuai narasi politik, maka independensi lembaga seperti BLS bisa terancam.
Banyak mantan pejabat dan pakar data menyebut tindakan Trump sebagai "berbahaya" dan “tidak berdasar.” Mereka menekankan bahwa BLS selama ini bekerja secara non-partisan dan berdasarkan metodologi yang sudah diakui secara global.
Pasar merespons dengan volatilitas tinggi. Ketidakpastian politik ditambah kekhawatiran akan intervensi terhadap data ekonomi membuat investor semakin waspada. Di sisi lain, publik terpecah: sebagian pendukung Trump mengamini klaim manipulasi, sementara sebagian besar analis melihat ini sebagai strategi pengalihan isu ekonomi yang melemah.
Donald Trump kini bukan hanya mengguncang kebijakan luar negeri dan pasar dengan retorika kerasnya, tapi juga mengintervensi lembaga statistik nasional. Tanpa bukti yang jelas, pemecatan kepala BLS menjadi preseden berbahaya: bahwa kebenaran data bisa disingkirkan jika tidak sesuai dengan kepentingan politik.
Apakah ini awal dari politisasi data ekonomi? Ataukah publik akan mulai menyadari pentingnya menjaga independensi lembaga-lembaga nasional?
#Trump #DataTenagaKerja #BLS #EkonomiAS #PolitikEkonomi #Pemilu2025 #BeritaDunia #KrisisKepercayaan #DataManipulasi #IndependensiStatistik
29 July 2025 05:48
Sebuah kabar besar datang bagi para penggemar aset kripto dan pe…
16 July 2025 05:47
Kaspa (KAS) termasuk dalam kategori decentralized crypto. Bahkan, …
24 July 2025 07:05
Setelah beberapa hari menunjukkan performa yang cukup menjanjika…
21 July 2025 06:50
Pada chart mingguan, XRP menunjukkan lonjakan harga yang sangat …