Kripto Indonesia

Harga Bitcoin Turun Usai FOMC 30 Juli 2025: Apa Penyebabnya?

31 July 2025 06:00

Harga Bitcoin Turun Usai FOMC 30 Juli 2025: Apa Penyebabnya?

Harga Bitcoin mengalami penurunan moderat setelah keputusan Federal Reserve pada FOMC 30 Juli 2025 yang kembali mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,50%. Meski keputusan ini sesuai ekspektasi pasar, sentimen terhadap Bitcoin justru menunjukkan pelemahan dalam jangka pendek.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin bergerak di kisaran USD 116.000 hingga USD 118.600, dengan harga terkini berada di sekitar USD 117.440. Penurunan sekitar 0,9% ini terjadi di tengah penguatan dolar AS serta sikap pasar yang masih menanti arah kebijakan lanjutan dari The Fed dan pemerintah AS.

Suku Bunga Tetap: Sentimen Netral, Tapi Dolar Menguat

Keputusan The Fed untuk tidak mengubah suku bunga dianggap netral oleh pasar. Namun, penguatan dolar AS pasca-FOMC berdampak langsung terhadap harga Bitcoin. Dalam konteks global, penguatan DXY (indeks kekuatan dolar) sering kali berbanding terbalik dengan harga aset berisiko seperti kripto, karena membuat harga Bitcoin lebih mahal bagi investor non-AS.

Ada Harapan Rate Cut, Tapi Belum Saat Ini

Menariknya, dua anggota dewan The Fed memilih untuk memangkas suku bunga. Meskipun mayoritas tetap memilih untuk mempertahankan tingkat bunga, dissent ini membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga di akhir tahun. Hal ini bisa menjadi sentimen positif jangka menengah bagi Bitcoin, yang sering dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap pelemahan nilai fiat.

Ketidakpastian Tambahan dari Sisi Regulasi

Selain keputusan suku bunga, investor juga mencermati potensi kebijakan kripto baru dari pemerintahan AS. Beberapa laporan menyebutkan adanya pembahasan tentang penggunaan Bitcoin dalam kebijakan fiskal dan potensi regulasi baru. Ketidakpastian ini membuat pasar kripto bergerak hati-hati dalam jangka pendek.

Prospek Harga ke Depan

Saat ini, Bitcoin masih berada dalam fase konsolidasi dengan support kuat di level USD 116.000 dan resistance di atas USD 119.000. Jika data inflasi AS mulai melemah dan The Fed mulai memberi sinyal dovish, Bitcoin berpotensi mengalami rebound signifikan. Beberapa analis bahkan memproyeksikan harga bisa menyentuh USD 250.000 dalam jangka panjang, seiring adopsi global dan pertumbuhan pasar ETF kripto.





Tangem Wallet: Solusi Simpan Kripto Aman, Praktis, dan Bebas Ribet

Tangem Wallet: Solusi Simpan Kripto Aman, Praktis, dan Bebas Ribet

14 July 2025 05:29

Dalam dunia kripto, menjaga keamanan aset digital adalah segalan…

Apa Artinya Jika Bitcoin Dominance Turun?

Apa Artinya Jika Bitcoin Dominance Turun?

20 July 2025 17:12

Bitcoin Dominance (BTCD) adalah metrik yang menunjukkan persenta…

Disahkannya GENIUS Act: Stablecoin Resmi Legal di AS, Ethereum Siap Menguat?

Disahkannya GENIUS Act: Stablecoin Resmi Legal di AS, Ethereum Siap Menguat?

21 July 2025 07:40

Amerika Serikat akhirnya melangkah maju dalam regulasi kripto d…

IOTA Siap Menggebrak Malaysia Blockchain Week 2025 [21 Juli 2025]

IOTA Siap Menggebrak Malaysia Blockchain Week 2025 [21 Juli 2025]

21 July 2025 08:12

Malaysia Blockchain Week (MYBW) 2025 dipastikan akan menjadi sal…