APA ITU ETHERUM 2.0 ?
Etherum 2.0 merupakan peningkatan dalam jaringan etherum yang telah lama di nanti-nanti.
Adanya peningkatan yang memberikan jaminan terhadap skalabilitas jaringan.
Melalui beberapa pembaharuan, kecepatan, efisiensi dan juga peningkatan skalabilitas tanpa harus menghilangkan keamanan dan sifat desentralisasinya.
Etherum dari versi ini sudah menjadi perbincangan sejak lama, tetapi membutuhkan waktu lama untuk merealisasikannya.
Alasannya, merupakan tugas yang memiliki resiko terhadap pengembangan kapasitas blockchain dengan tetap aman dan terdesentralisasi.
Untungnya, etherum 2.0 dibuat untuk menyelesaikan masalah dengan adanya penerapan fitur-fitur penting kedalamnya.
Fitur tersebut akan membuat adanya perbedaan signifikan antara etherum yang telah lama kita kenal dengan etherum yang akan datang.
PERBEDAAN ANTARA ETHERUM DAN ETHERUM 2.0
Perbedaan yang signifikan dari etherum dan etherum 2.0 adalah penggunaan mekanisme Proof of Stake, beacon chain dan shard chain. Berikut ringkasannya :
- Proof of Stake
Proof of Work merupakan cara dari etherum dalam hal menjaga keamanan jaringan dan juga memberi reward kepada para penambang dalam hal validasi block dalam blockchain.
Namun, PoW tidak bisa di tingkatkan kapasitasnya karena adanya penuntutan terhadap jumlah daya komputasi berbarengan dengan perkembangan blockchain.
Proof of Stake menjadi penyelesai masalah tersebut dengan mengganti daya komputasi yaitu “skin in the game”.
Yang dimana selama anda mempunyai 32 ETH, anda dapat melakukan stacking, menjadi validator, dan mendapatkan sebuah bayaran dari konvirmasi transaksi.
- Sharding
Harus melakukannya melalui sebuah node bagi siapa pun yang akan masuk ke dalam jaringan etherum.
Node melakukan penyimpanan terhadap salinan seluruh jaringan, yang di mana node akan mengunduh, menghitung, menyimpan dan juga memproses semua transaksi sejak awal etherum berdiri.
Meskipun sebagai pengguna tidak perlu menjalankan sebuah node untuk melakukan aktifitas transaksi, hal tersebut tetap menjadi penghambat transaksi.
Pada dasarnya shard chain serupa dengan blockchain umumnya, hanya memiki satu perbedaan yaitu shard chain punya subset dari satu blockchain yang utuh.
Hal tersebut memberi bantuan terhadap node hanya dengan mengurus pecahan shard dari sebuah jaringan.
Hal tersebut akan membuat peningkatan throughtput transaksi dan juga kapasitas dari etherum secara menyeluruh.
- Beacon chain
Dengan shard chain yang memiliki sistem kerja pararel, harus ada yang melakukan pemantauan agar semuanya tentap sinkron satu dengan lainnya.
Itu lah gunanya beacon chain dalam hal ini, mengendalikan dengan cara menyiapkan konsensus ke seluruh shard chain secara pararel.
Beacon chain adalah blockchain baru yang akan memainkan peran sentral di dalam etherum 2.0.
Tanpa adanya beacon chain, pembagian informasi antar shard tidak dapat dilakukan, dan tidak akan ada skalabilitas.
Untuk alasan tersebut, telah diumumkan bahwa beacon chain merupakan sebuah fitur pertama yang akan di liris dalam etherum 2.0.
BACA JUGA : DOGE GRATIS DARI ZIPMEX
KESIMPULAN
Etherum 2.0 adalah peningkatan dalam jaringan etherum dari sisi utama yaitu skalabilitas.
Tanpa adanya fitur PoS baru, shard chain dan juga beacon chain etherum tidak akan berlanjut dan juga tidak menjadi platform smart contract lagi.
Dalam peluncuran etherum 2.0 pastinya membutuhkan waktu, dan mungkin akan lebih lama dari yang kita perkirakan.
Ada kabar baik yang memberitakan bahwa proses berjalan dengan baik dan juga pengembang memiliki dedikasi dalam melakukan pekerjaannya.
Market Wrap: Bitcoin Turun Menjelang 'Death Cross'
Spread the love Bitcoin turun sekitar 5% selama 24 jam terakhir karena harga menembus di bawah dukungan $36.000. Cryptocurrency terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar masih naik sekitar 23% year-to-date, meskipun beberapa pedagang khawatir tentang ‘ death cross ‘ yang menjulang , yang dapat mengindikasikan pergeseran dari tren harga bullish ke bearish. Death Cross ditentukan oleh persilangan moving average 50 […]